Selasa, 31 Desember 2013

Motivasi Mandiri I: Pengantar

Motivasi bagaikan energi listrik yang menjadi sumber penggerak bagi aktivitas pikiran dan gerak fisik manusia. Tanpa energi, pikiran tersebut tak mampu bekerja untuk menghasilkan ide dan memecahkan berbagai persoalan yang ia hadapi. Tanpa energi itu fisik yang kuat akan lemah tak berdaya dan tak mampu melakukan apa-apa.

Saya yakin dengan Kemahaadilan Allah yang memberikan potensi kecerdasan dan kekuatan fisik yang sama pada semua manusia. Yang membedakannya hanya energi atau motivasi yang ia miliki.
Mungkin banyak orang yang lebih cerdas dari Einsteen atau Thomas Alfa Edison tapi tak banyak orang yang punya energi besar hingga mampu bekerja puluhan jam sehari serta mampu tetap bekerja walaupun harus berkali-kali mengalami kegagalan.

Mungkin banyak orang yang lebih kuat dibanding Pangeran Diponegoro tapi tak banyak orang yang berani mengorbankan segalanya seperti bangsawan jawa yang gagah berani dan cerdik itu.
Lalu bagaimana cara memiliki, menumbuhkan, mengembangkan dan mempertahankan stabilitas motivasi?

Saya tak berani menjawabnya secara ilmiah. Namun, saya ingin menyampaikan dugaan saya tentang bagaimana cara orang-orang hebat itu memiliki motivasi yang tak pernah padam. Hal ini penting karena kita selalu mengalami situasi yang pelik dengan persoalan motivasi ini. Kadang besar dan seringkali surut. Bahkan seringkali tak mampu kita kendalikan. Kitapun tak tahu apa yang harus kita lakukan saat kita kehilangan motivasi. Namun, kita percaya bahwa motivasi itu sangatlah penting.

Saya berpendapat orang-orang hebat tersebut memiliki sumber energi sendiri dalam dirinya. Seolah-olah mereka memiliki sebuah mesin, mesin pembangkit motivasi mandiri.

Dengan mesin pembangkit itu ia mampu memproduksi motivasi bagi dirinya sendiri yang tak tergantung dengan hal-hal di luar dirinya. Baik berupa materi, motivasi manusia lain, dsb.

Memang benar ia akan bertambah semangat jika mendapatkan tambahan motivasi diluar dirinya, baik berupa uang, harta benda, jabatan, pujian, sanjungan, atau kalimat motivasi dari orang lain. Namun, ia tak lantas jatuh, tak bersemangat bahkan hingga menjadi lemas tak berdaya jika ia tak mendapatkannya. Ia tak banyak terpengaruh oleh dinamika  lingkungan, justru lingkunganlah yang akan terpengaruh padanya. Ia selalu menganggap positif segala persoalan dan tantangan yang terjadi disekitarnya. Segala persoalan dan tantang justru dianggapnya peluang untuk mengasah diri dan menambah pengetahuan. Ia tak pernah frustasi apalagi depresi. Ia selalu beprikir dan berpikir, bergerak dan terus bergerak tanpa merasa lelah.

Demikian ciri khas orang-orang hebat yang memiliki mesin pembangkit motivasi di dalam dirinya. Pertanyaannya bagaimana cara membangun mesin pembangkit motivasi tersebut didalam diri kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar?

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...