Senin, 23 Desember 2013

JUJUR ITU PENTING

Sebuah tulisan pada 11 Mei 2010 pukul 19:14

Kejujuran adalah syarat mutlak bagi seorang pebisnis agar dapat melangkah maju dan sukses. Orang yang menjadikan kejujuran sebagai prinsip hidupnya akan menjadi orang yang berani, luwes, terbuka, open minded, sabar, tenang, ikhlas, dan tegar. Dengan sikap itu, banyak orang yang akan senang dengannya, kawanpun bertambah. Mereka akan datang mengunjungi kita dengan senang hati sambil membawa hati mereka, pikiran mereka, tenaga mereka, bahkan uang mereka.

Tak heran jika saudara-saudara saya orang Tionghoa lebih banyak yang sukses dengan berbekal prinsip kejujuran itu. Sebut saja Pak Jimin, seorang Tionghoa yang menjadi rekan saya pada saat bekerja di perbatasan Malaysia sekitar Tahun 2003 lalu. Pada awalnya Pak Jimin adalah seorang pekerja. Ia bekerja dengan ikhlas, membantu rekan-rekannya mengelola beberapa penggergajian kayu di daerah perbatasan. Ia juga menjalankan bisnis eksport-import kayu ketaman (sawn timber).

Tanpa perjanjian, tanpa surat-menyurat, Pak Jimin mengelola uang ratusan juta rupiah.Sebuah angka yang tidak kecil. Tak ada sedikitpun terbersit dari pikirannya saat itu untuk mengambil uang itu sepeserpun. Walaupun hal itu sangat mungkin dan sangat aman jika ia mau melakukannya, karena ia yang memegang uang, ia juga yang membuat laporan. Tapi itu tidak ia lakukan. Padahal ia hanya mendapat gaji dari pekerjaan itu. Nilainya tidak sebanding dengan resioko yang ia tanggung. Sekitar seribu ringgit Malaysia, atau sekitar Rp 2,5 juta pada tahun itu.

Karena tidak pernah ada masalah, akhirnya kawan saya itu dipercaya untuk membuat perusahaan perkebunan. Ia mendapatkan 5% saham dari setiap perusahaaan yang ia kelola. Dibantu oleh rekan-rekan, termasuk saya, puluhan ribu lahan berhasil ia dapatkan ijinnya.

Begitu ijin konsesi pemanfaatan hasil hutan didapat, kebijakan pemerintah berubah haluan. Semua kayu hasil tebangan dilarang keluar. Investor dari Malaysia yang menjadi rekanan bisnis Pak Jimin putus asa. Lalu menyerahkan semua perusahaan tanpa aset (hanya aset ijin legalitas perkebunan yang sangat-sangat tidak likuid) kepada Pak Jimin.

Rezeki untuk orang-orang jujur tak akan lari kemana. Beberapa tahun kemudian, seiring dengan krisis minyak dunia, para investor sawit nasional dan Asia menyerbu Kalimantan Barat. Mereka datang untuk mencari lahan dan menanaminya dengan sawit.

Singkat cerita, perusahaan Pak Jimin yang tak memiliki aset dan hanya memiliki ijin perkebunan yang pada awalnya tidak berharga itu mendadak jadi rebutan investor. Salah satu perusahaannya yang memiliki ijijn perkebunan seluas 20.000 Ha dibeli investor dari Malaysia sebesar Rp 1 Milyar. Pak Jimin mendadak kaya. Dari uang itu ia membangun usahanya sendiri. Usaha yang berkembang pesat hingga hari ini!

Kejujuran dan kesuksesan adalah sebuah sebab akibat. Tidak memandang suku dan agama, orang jujur pasti akan sukses. Jadi apakah kita masih ingin berbuat tidak jujur? hahaaa, ya terserah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar?

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...