Senin, 02 Desember 2013

Indikator ketenangan jiwa

Pada dasarnya pergerakan fisik itu berasal dari dinamika jiwa. Dinamika jiwa ditentukan oleh dinamika pemikiran. Olehkarenanya bisa dikatakan bahwa pergerakan fisik adalah cerminan dari dinamika jiwa dan fikiran.

Jika fikiran dan jiwa kita tenang, maka aktivitas fisik kita juga akan tenang. Dan ketika pergerakan fisik kita tidak tenang maka hal itu bisa menjadi indikasi ketidaktenangan jiwa dan fikiran.

Ketenangan berfikir dan kejiwaan kita bukanlah sebuah bawaan lahir yang bersifat tetap. Ia berdinamika.Oleh karenanya ketenangan berfikir dan ketenangan jiwa dapat dilatih. Keduanya terkait dengan keterampilan.

Jika kita merasa bermasalah dengan ketenangan fisik, ketenangan fikiran dan ketenangan jiwa, maka itulah titik pangkal dan pintu masuk menuju ke arah perbaikan.

Niatkan untuk memperbaiki diri dan terus melatih keterampilan dalam berfikir dan mengendalikan perasaan kita. Mintalah petunjuk kepada Allah, Ia pasti memberikan petunjuk itu dihati kita. Dengarjan petunjuk itu dengan cara menundukan rasa ego kita serendah2nya. Hanya dengan cara demikianlah antene penangkap sinyal petunjuk kita akan semakin sensitif. Dan setiap petunjuk yang dianugrahi Sang Maha Tinggi akan mampu kita tangkap.

Petunjuk itu bisa dalam bentuk ide, alur logika, fenomena di sekitar kita, keyakinan terhadap rencana tindakan, hingga dorongan untuk melakukan tindakan.

Fikiran dan jiwa yang tenang akan mengakibatkan perilaku kita tidak beraifat reaksioner menyaksikan dan merasakan dinamika lingkungan. Melihat yang baik rasanya sama dengan melihat yang buruk. Merasakan yang enak rasanya akan sama dengan merasakan yang tidak enak. Mendengarkan perkataan buruk tidak membalasnya dengan perkataan yang buruk pula. Merasakan tindakan jahat orang lain akan direspon sebagai petunjuk dan pelajaran bagi kita. Kita tak mudah terpancing dengan perbuatan apalagi perkataan orang lain. Kita akan selalu terbiasa berpikir sebelum bertindak. Selalu memikirkan akibat daripada sebab dan menjadikan kita mampu berpikiran jauh kedepan.

Kita akan terhindar dari berbagai persoalan, karena semua sudah dapat diprediksi, semua sudah dapat diantisipasi. Hidup tanpa masalah. Itulah ketinggian budipekerti yang menjadi prasyarat utama terkabulnya segala doa (keinganan dan harapan).Itulah ketentraman dan kemantapan  fikiran dan jiwa yang menjadi prasyarat kebahagiaan di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar?

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...