Senin, 02 Desember 2013

Hati yang Lembut

Hati yang lembut membuat jiwa kita menjadi lebih tenang. Ketenangan akan membuat kita semakin damai dan tentram. Dari sinilah kebahagiaan akan dirasakan.

Hati yang lembut tak pernah mempertentangkan baik dan buruk. Namun hati yang lembut selalu memilih yang baik daripada yang buruk. Mempertentangkan baik-buruk, jahat-tidak jahat, benar-salah hanya akan mengacaukan ketenangan jiwa. Tak usahlah kita risaukan mereka yang berbuat keburukan di depan kita, tapi lakukanlah kebaikan di depan mereka.Tak usahlah kita risaukan orang berbuat kejahatan terhadap kita, tapi berbuat baiklah kepada mereka. Dan tak usah kita risaukan orang yang berbuat kesalahan tapi selalulah berusaha untuk berbuat yang benar saja.

Menerima kondisi dunia secara apa adanya tanpa mempertentangkan atau memprotes keberadaannya akan membuat kita semakin tentram berada di dunia. Dimanapun, kapanpun.Bahkan ketika tubuh ini berguncang meregang nyawa.Bahkan ketika kita menyaksikan bumi dan langit berguncang sebagai pertanda lenyapnya kehidupan dunia.

Pada tahap yang telah mapan dan tak tergoyahkan, kelembutan hati justru akan membuat kita semakin kuat. Tatapan mata kita, ucapan lidah kita, langkah kaki kita, dan tusukan pedang kita berisikan kebijakan. Tak akan pernah ada penyesalan atas semua tindakan yang dilandasi oleh kebijakan dan kesadaran. Pada titik itulah terjadi keselarasan antara niat, fikiran dan tindakan. Dan pada titik itulah tiada tertolak panjatan doa untuk kebaikan, karena keburukan bagi seseorang pasti bernilai kebaikan bagi orang lain. Maha Besar Allah. (Bungben)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar?

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...