Masjid Munzalan Mubarakan II adalah cikal bakal berdirinya Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin. Masjid ini dibangun menggunakan dana pribadi oleh H.M.Nur Hasan. Sebelumnya, bersama H.Rahmat, HM.Nurhasan membangun Masjid Munzalan Mubarakan I yang terletak di Jl. Ampera.
Kedua masjid ini memiliki bentuk yang hampir sama yang menyerupai sebuah kapal. Tak heran para jamaah lebih sering menyebutnya dengan nama Masjid Kapal. Masjid Munzalan Mubarakan II yang terletak di S.Raya Dalam disebut dengan Masjid Kapal Serdam, sedangkan yang di Ampera disebut Masjid Kapal Ampera.
Masjid Kapal Serdam adalah sebuah masjid yang tak pernah sepi dengan kegiatan. Para aktivis Dakwah sering menjadikan masjid ini sebagai tempat pertemuan dan tempat untuk menggelar berbagai bentuk kajian keagamaan. Salah satu lembaga yang menjadikan Masjid ini sebagai basis aktivitas adalah Yayasan Ashabul Yamin Khatulistiwa yang diketuai oleh ustaz Luqmanulhakim. Di Masjid Kapal Serdam ini pulalah pada tanggal 15 Ramadhan 1435 H, PMM AY didirikan.
Kini di dalam masjid berukuran sekitar 200M2 itu semakin penuh dengan aneka aktivitas. Terdapat setidaknya 3 aktivitas Majelis Pengajian tetap yang digelar di Masjid ini yaitu Forum Subuh Menggapai Keberkahan (ForumSMK) yang diselenggarakam setiap Sabtu subuh, Majelis Pengajian Bayt Quran, setiap Sabtu siang, serta Majelis Pengajian Berkah Negeriku dengan Al Quran yang diadakan setiap Ahad Pagi.
Selai tiga majelis pengajian tetap, setiap jumat malam ada semacam program i'tikaf yang diselenggarakan oleh PMMAY. Program itu disebut Terabas, terapi bangun subuh yang diselenggarakan setiap jumat malam.
Selain itu ada pula kegiatan kursus bahasa Arab yangbdiselenggarakan setiap Jumat Sore.
Masjid Kapal Serdam juga tergolong sangat aktif mengundang tokoh-tokoh agama untuk mengisi radio komunitas yang didirikan di ruang belakang masjid. Radio itu bernama Radio Munzalan yang baru diresmikan pada tanggal....yang lalu.
Saat ini Masjid Kapal serdam sedang berencana melakukan perluasan dengan menambah ruangan pada bagian atas Masjid yang akan difungsikan sebagai cafe dan kantor lembaga masjid, serta memperluas ruang masjid di bagian samping yang akan dijadikan sebagai wisma dan atau aula.
catatan Bungben tentang sosial, politik, manajemen, marketing praktis, marketing amal shaleh, dan strategi bisnis
Sabtu, 08 November 2014
Masjid Kapal Serdam
Minggu, 26 Oktober 2014
PMMAY bagian 2
Berdirilah kemudian Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin yang lalu lebih populer di sebut PMM AY. Saya membuka sejarah baru dalam aktivitas kemasyarakatan sebagai 'orang Islam'. Iya, orang Islam karena selama ini agama saya memang Islam tetapi saya tak pernah merasa menjadi orang Islam. Bagaimana bisa menjadi orang islam, lha wong saya bergaul dengan orang-orang yang tak pernah memikirkan orang Islam.lha wong sebagian besar teman-teman saya tak pernah memikirkan kemashlahatan orang islam.lha wong bahkan saya dan temen-temen saya tak pernah memikirkan kualitas ke islamannya. Hidup saya selama ini split, terpisah. Beragama Islam tapi punya lingkungan yang tidak islami, kawan bisnis yang tak islami, temen diakusi yang juga tak islami. Wah kalau semua islami, berarti ekslusif? Yaa untuk urusan gagasan, semangat memang yang paling bener kudu ekslusif. Tapi kalau urusan interaksi harusnya inklusif.
Nah, ketika saya mewakafkan diri di Pondok, maka pekerjaan saya sekarang adalah saya harus memikirkan kemashlahatan orang-orang Islam, bersama orang-orang Islam sungguhan. Tak mungkin saya mampu membantu merumuskan program yang membumi tanpa menyelami dan memahami obyek dengan kesungguhan hati. Oleh karenanya,pekerjaan terberat pertama saya adalah mentransformasikan diri dari orang sekuler menjadi orang Islam.hihii...
Syukurnya spirit ke Islaman pernah saya dapatkan saat menjadi aktivis masjid di jogja tahun 95-an. Walaupun sulit tapi bukan persoalan besar bagi saya. Saya tak punya beban karena mengambil posisi sebagai pembantu yang bertugas merancang sesuatu yang telah disepakati oleh para sahabat yang bergabung di PMM AY. Lalu memastikan bahwa rancangan itu dapat diaplikasikan dan jika tidak harus diperbaiki agar dapat berjalan pada koridornya. Tugas kedua adalah memperbaiki organ-organ yang telah ada dari dimensi manajerial dan komunikasi. Tugas memperbaiki tak terlalu susah karena obyeknya tak terlaku banyak lagian tak ada pula yang mesti diperbaiki karena telah berjalan dengan sangat baik. 3 lembaga itu adalah Yayasan Ashabul Yamin Khatulistiwa, Lembaga Masjid Munzalan Ashabul Yamin dan Pusat Dakwah. Selain 3 lembaga itu ada satu majelis pengajian yang dilakukan setiap sabtu subuh dengan nama pengajian SMK, subuh menggapai keberkahan dengan jumlah peserta antara 50-70 orang.
Proyek pertama saya adalah membantu Ustaz Lukman mengumpulkan materi pengajian yang berserakan lalu mempackingnya untuk kegiatan pengajian, diskusi maupun pelatihan. Untuk tujuan itu berdirilah ASI-Solution. Proses diskusi yang cukup intensif dengan ustaz Luqman pada saat proses pendirian Asi Solution melahirkan beragam gagasan. Setiap gagasan yang bergulir saya usulkan untuk diorganik kan menjadi sebuah organisasi dengan misi yang spesifik.
Bersirinya AsiSolution diikuti dilanjutkan dengan berdirinya TK Auladul Yamin yang digagas oleh Ustaz Luqman dan para akhwat majelis pengajian berbarengan dengan proses pendirian Asisolution. TK ini kemudian bekerjaaama dengan Pesantren Anak Shaleh milik Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.
Tak lama setelah itu dibentuk Buletin Aflaha, Radio Munzalan, Munzalan Trading Center (MTC), ForumSMK dan Baitul Maal PMM AY.
Seluruh lembaga itu total berjumlah 10 lembaga. 3 telah ada sebelumnya sedangkan 7 lembaga didirikan dalam kurun waktu sekitar 3 bulan. Allahuakbar!
Saat tulisan ini dibuat, keseluruhan lembaga tersebut semuanya produktif namun belum sehat benar sehingga masih belum sanggup berjalan tegak, masih tertatih-tatih.
Tapi kami semua tak punya beban moral karena semua bergerak atas ijin Allah serta apa adanya. Bukan karena dipaksa, dirongrong, atau dibuat karena pesanan seseorang yang berkuasa.
Bersambung
Sabtu, 25 Oktober 2014
PMMAY bagian 1
3 bulan yang lalu, dipertengahan bulan Ramadhan, sekitar 24 orang aktivis dakwah yang beraktivitas di Masjid Kapal Munzalan Mubarakan I serdam mendeklarasikan berdirinya pondok. Dipimpin oleh ustaz Luqman, ketua yayasan ashabul yamin khatulistiwa dan H.M.Nur Hasan, takmir masjid Munzalan Mubarakan 2, 24 aktivis dakwah, ikhwan dan akhwat, mewakafkan dirinya untuk membangun sebuah gerakan dakwah di bawah koordinasi pondok.
Saat itu suasana penyerahan diri itu berlangsung haru. Pipi seluruh rekan yang menandatangani wakaf diri itu basah oleh kucuran air mata. Bergetar, gembira, dan mungkin juga bingung apakah bisa berkesungguhan melaksanakan komitment seumur hidup untuk melanjutkan setitik gerakan dakwah dari samudra gerakan dakwah yang diperjuangkan oleh Rasulullah.
Tanda tangan telah dibubuhkan dengan cairan tinta dan air mata. Ia telah terukir dalam hati dan terserap oleh alam semesta. Allah, manusia, udara dan semesta raya merekam komitmen itu.
Setelah proses deklarasi, Ustaz Lukman mendapatkan mandat untuk memimpin pondok bersama H.M.Nurhasan. Mandat beliau terima. Dan tanpa berlama-lama beliaupun mengajukan usulan agar pondok tersebut dipimpin oleh tiga orang. Dan nama yang diusulkan adalah saya sendiri.
"Saya? Wew?! Inikan pondok dakwah bukan pondok lesehan yang menjual pecel lele. Yang bener aja", begitu tolak batin saya.
Setelah mengalami pergolakan batin dan menerima masukan dari Ustaz Luqman Bang Nur Hasan dan temen-temen yang lain, singkat cerita saya tak punya alasan untuk mengambil tanggung jawab.
"Saya akan coba barang setahun untuk membeckup pondok ini, semampu saya, lalu mengundurkan diri dan meminta temen-temen yang lebih layak dalam ilmu agama dan spiritual untuk menggantikan saya. Bisa kacau kepercayaan publik jika saya yang saat itu notabene memiliki pemikiran yang jauh dari nuansa ke Islaman". Begitu pikiran saya saat itu. Setelah itu sayapun menyatakan, oke siap, ga masalah!
Singkat cerita akhirnya sayapun menerima amanah itu. Masih dengan perasaan yang "aneh".
Nah, pada saat itu nama pondok belum diputuskan. Awalnya disebut Pondok Modern Munzalan Darussalam, namun setelah melakukan seputaran musyawarah ditetapkanlah nama baru yaitu Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin. Sebuah nama yang panjang, namun sarat dengan makna historis. Nama itu dipilih untuk mengabadikan cikal bakal lahirnya pondok yang berpusat di masjid munzalan mubarakan dengan aktivitas dakwah sosial yang diusung oleh Yayasan Ashabul Yamin Khatulistiwa.
Sayapun mengambil tanggung jawab untuk mempopulerkan nama itu. Tanpa berlama-lama sayapun merancang logo dengan menggabungkan inisial M dan A. Lalu membubuhkan tiga titik berbentuk belah ketupat yang mewakili kharakter gerakan masjid munzalan dan yayasan ashabul yamin, yaitu Alquraan, shalat, infaq (ASI). Setelah jadi, saya ajukan ke Ustaz Luqman dan bang Nur hasan. Alhamdulillah keduanya sepakat. Lalu digunakanlah logo sederhana itu secara resmi.
Bersambung
Sabtu, 18 Oktober 2014
Format Gerakan Mahasiswa Paska 98 : PRINSIP-PRINSIP YANG HARUS DIBANGUN
FORMAT GERAKAN MAHASISWA PASKA 98
Bersambung
Pontianak, 18 Oktober 2014
Kamis, 16 Oktober 2014
Jurus Taichi Ustadz Luqman
Dengan jurus taichi nya puluhan anak muda dari berbagai latar belakang profesi dan disiplin ilmu menggabungkan diri secara sukarela untuk membeckup usaha dakwah.
Kini, dalam jangka waktu tak lebih dari 3 bulan telah berdiri 8 organisasi dakwah baru yang tak pernah sepi dengan berbagai aktivitas dakwah. Ada ASISolution, Pesantren Anak Shaleh Auladul Yamin, Pusat Dakwah Munzalan, Munzalan Trading Centre, RadioMunzalan, Buletin Aflaha, Baitul Maal PMM AY, dan ForumSmk.
Sementara itu 2 lembaga yang telah ada sebelumnya yaitu Yayasan Ashabul Yamin Khatulistiwa dan Lembaga Masjid Munzalan tetap Mubarakan, tetap tak pernah sepi dari aneka kegiatan.
Para anak muda yang bergabungpun bukan anak muda sembarangan. Ada Robby, owner TanyaFebrry, lalu ada Ivan, Ian dan Jopie 3 sekawan pengusaha dalam bidang arsitektur. Ada Al-kautsar praktisi kuliner tersohor di Pontianak, Nandi, owner Pizza StarHot, Qodja, aktivis dakwah dan owner toko buku Granada, R Ridho, mantan pimred Harian Equator dan owner PontianakTimes, Nandy, graphic Designer, Waliz, konsultan pertambangan, Harry Saputra, seorang programmer software dan salah satu dari 12 karyawan joomla perusahaan software kelas dunia, serta puluhan anak-anak muda yang terlalu panjang jika ingin disajikan di tulisan ini.
Sebelum mereka semua telah bergabhng anak-anak muda tangguh lainnya seperti Adi Pratama dan Rafli dua sekawan yg sekarang menjadi "Raja Tanah Kavling di Pontianak", ada Frass, Luthfi, Ikhsan, shidieq, Hanif, Wahid, dsb.
Para akhwat dakwah juga telah lebih dahulu menggabungkan diri dalam aktivitas dakwah bersama Ustadz Luqman. Ada Bunda Yaya, mantan Kepala Sekolah TK Al Azhar, Trisna Handayani, Asisten Manajer Bank Indonesia, Mira dan Linda, pengusaha dalam bidang property, dan puluhan akhwat lainnya yang belum sempat saya kenal satu persatu.
Lho mengapa kok temen-temen muda yang hebat-hebat mau bergabung di Pondok yang baru seumuran jagung ini?
Semua tak kepas dari kharakter Ustaz Luqman yang jauh dari ego, lebih banyak mendengar daripada berbicara, mengedapankan kebersamaan, memiliki solidaritas yang tinggi, serta sangat menghargai prestasi dan potensi anak-anak muda. Ia juga tak pernah mau bersinggungan dengan aktivitas politik praktis, serta mampu mengakmodir semua kepentingan para aktivis dakwah dalam kebersamaan dan persaudaraan.
Kharakter lain yang menonjol adalah kemampuan Ustaz Luqman untuk menyalurkan surplus energi dari rekan rekan muda untuk mengemban tanggung jawab dakwah islamiah dengan cara-cara yang soft dan sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
Saat ditanya rahasinya, Ustaz Luqman menjawab, dakwah di jaman sekarang ini tak perlu neko-neko. Cukup pake jurus taichi aja. Ada potensi, salurkan. Ada energi, salurkan. Mereka yang menyalurkan energinya akan merasakan kenikmatan ketika energi itu berdampak positif bagi orang lain. "Saya ini hanya menyalurkan energi mereka aja". kata Ustaz Luqman.
Dengan kharakter ala pendekar taichi ini pula sumbangsih PMM AY yang ia pimpin memiliki kemajuan pesat dalam bidang usaha dakwah dan pelayanan sosial. Minimal 17 Pantiasuhan dan Pondok Penghafal Alquran yang berhasil disantuni lewat gerakan infak beras yang ia pimpin bersama para aktivis pondok lainnya.
Selasa, 14 Oktober 2014
Trust Society Ala Gus Tanto
Kalau ga salah sekitar 5 tahun yang lalu saya membaca buku Kinichi Ohame yang berjudul Trust Society. Ohame adalah seorang futuristik kawakan dari Jepang yang mengajukan tesis bahwa kemajuan sebuah bangsa sangat terkait erat dengan kejujuran dari masyarakatnya. Menurutnya masyarakat yang jujur akan membuat relasi antar masyarakat menjadi lebih cepat dan lebih efektif. Misale temen saya yang jualan ikan di Pasar Flamboyan Pontianak, itu ga perlu pake giro untuk mengambil ikan dari pengepul. Cukup buat nota dari kertas bungkus rokok ia bisa mengambil ikan bernilai belasan juta dalam waktu yang tak sampai 5 menit. Bandingin aja ama proses pinjam uang di Bank...mumet buanget dah. Yo ribet, suwi dan belum pasti juga cairnya.
Nah, kejadian pada Gus Tanto yang dikejar2 sama pemilik ladang minyak, atau tambang batu bara kalau dijelaskan saya pikir ya sama dengan maksud bung Ohame tadi. Itu semua terjadi karena persoalan trust, persoalan kepercayaan.
Kalau mendengarkan cerita dari Gus Tanto, bahwa titik baliknya itu terjadi justru pada saat ia sibuk ngurusin pesantren dan anak yatim dan meninggalkan kesibukan bisnis. Banyak orang yang justru mengajaknya berbisnis justru ketika ia tidak ngurusin bisnis. Lho kok bisa...
Ya ga tau persis juga saya.Tapi sunatullah nya memang gitu. Kalau mau dipaparkan lewat analisis sebab akibat hal itu terjadi karena persoalan trust yang dimaksud ama k ohame tadi. Maksudnya, kalau kita berbisnis, normalnya kita akan berbisnis dengan orang yang jujur dan komit. Karena pada dasarnya semua orang memerlukan rasa aman atas aset-asetnya. Bahkan seorang mafia besar sekalipun ga suka sama mafia-mafia yang ga jujur dan ga komit.
Nah, saat Gus Tanto menyantuni anak yatim dan santri, banyak orang yang mengamatinya. Dan karena perilakunya yang sederhana dan apa adanya membuat banyak orang yang bersimpati kepadanya. Ketika itu terjadi Gus Tanto menjadi pusat berkumpulnya orang-orang baik. Orang-orang baik itu tentu saja menghasikkan data dan informasi yang baik-baik pula. Ketika itu terjadi, maka informasi tinggal dikelola. Informasi tentang 8000 ikan lele per hari disampaikan kepada pengusaha restoran lele. Informasi tentang areal tambang yang akan dijual tinggal disampaikan kepada pengusaha tambang yang sedang mencari areal tambang.Demukian seterusnya. Posisi manajer informasi berbasis kejujuran dan kepercayaan ini derajatnya jauh lebih tinggi dari makelar motor atau mobil. Kalau makelar biasanya hubungan antara pemilik dan pembeli akan terputus seketika usai transaksi dilakukan. Tidak demikian halnya dengan manajer informasi berbasis kepercayaan dan jejujuran. Kalau istilah www.kajiedan.com, orang seperti ini seperti belantik. Belantik adalah makelar sapi yang sering kita jumpai dipasar tradisional di pulau jawa.
Analogi belantik klop dengan apa yang terjadi pada Gus Tanto. Yang berbeda ada produk dan nilai produj yang dibelantiki aja. Kalau belantik sapi di Pulau jawa produk utamanya sapi dengan nilai transaksi 8-15 juta, sedangkan produk yang dibelantiki Gustanto bisa jadi lahan tambang dengan nilai 8-15 trilyun!
Perbedaan lainnya, kalau belantik sapi produknya hanya terbatas, sedangkan Gus Tanto yang memiliki banyak keahlian dan jaringan yang luas itu, memiliki produk yang tak terbatas.
Nah, fenomena belantik spiritual sukses ala gustanto ini secara sosio-bisnis memang sangat diperlukan. Karena semakin langkanya person dan atau organ yang masih memgang teguh nilai-nilai kejujuran dan keikhlasan. Para pelaku bisnis memerlukan penjual, produsen, dan pembeli yang kredibel yang direkomendasikan dan dipertemukan oleh orang yang kredibel pula. Disinilah letak penting sebuah organisasi berbasis komunitas tetap seperti pesantren atau pondok. Karena sebesar apapun sebuah organisasi islam, jika tak memiliki basis keanggotaan yang tetap, akan sangat sulit membangun kepercayaan dari pelaku-pelaku bisnis karena saratnya tarik-menarik kepentingan di dalamnya.
Minggu, 12 Oktober 2014
Belajar dari Gus Tanto Meneh..
Gus Tanto itu ternyata punya pesantren neng jogja lho! Jadi pingin ke Jogja, kota dimana para ribuan mahasiwa dulu berladang dengan buku, spanduk dan megaphone dan hasilnya kini dimakan sama para elite politik, hihii wedus tenan!
Nah dijogja itu Gus Tanto menyantuni ribuan anak yatim lewat pesantrennya. Yang menarik ribuan santrinya itu ga perlu bayar.
"Aku harus ngeluarkan 500juta sebulan buat pesantrenku, hiii. Nek aku sing miker yo abot,hihii", gitu bisik gus tanto pada diskusi malam hari di Pusat Dakwah PMM AY.
"Lha trus pripun Gus? Maksud saya dari mana duitnya?" Tanya saya.
"Dari Allah!", kata Gus Tanto
"Wah, ga logis orang ini", protes saya dalam hati.
"Prosese prioun, Gus?" Kejar saya.
"Lha mbuh, piye. Ga tak pikirin", jawab Gus Tanto sambil nyeruput kretek DjisamSoe nya.
Otak materialis ala kark marx di kepala saya meletup-letup protes. Ga mungkin segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini tapa proses materialistik.
"Lho kok ga mikir Gus? Lha trus sapa yang mikirin cari uangnya?", kejar saya.
"Lha ga ngerti, ada aja orang yang ngejar-ngejar saya minta jualin ini dan itu, minta dikelolain tambangnya, dsb. Dan saya ga tau dari mana mereka berasal. Lha ini barusan ada orang yang ngasih ladang minyak di cepu.makanya saya mau kesana besok", ujar Gus Tanto santai.
Ladang Minyak? Wuih...guede banget mestine kuwi. Bukan ladang jagung opo ladang kedele.tapi iki Ladang Minyak bro!!!
Lha inilah yang menarik. Bagaimana mungkin seorang pengasuh ponpes yang mengasuh ribuan santri dan anak yatim justru lebih dipercaya oleh pengusaha ketimbang saya yang sudah belasan tahun menjadi pengusaha...
Tentu ada rahasia dibalik itu...
Bersambung
Belajar Dari Gus Tanto Lagi
Pasrah total adalah kunci dari Gus Tanto dalam menyelesaikan persoalan utangnya yang fantastis. Gimana bisa, hanya pasrah lalu utang 58 Milyar bisa selesai? Enak bener...
Ya tentu ga semata-mata pasrah. Tapi pasrah itu memang modal utama agar kita bisa keluar dari masalah. Lho kok bisa? Oke begini logikanya...bahwa tak ada satupun didunia ini yang lepas dari skenario Allah. Bahkan daun yang jatuh dari pohon pun adalah hasil skenario dari Allah. Penciptaan, kehidupan, kematian, semua dari Allah. Kehidupan bagi satu makhluk adalah kematian bagi makhluk lain kehidupan manusia adalah kematian bagi beribu tumbuhan yang kita makan. Dan entah berapa ribu sapi, ayam, ikan dan berjuta microorganisme. Kematian manusia adalah kehidupan pagi penggali kubur, penjual kain kafan, peserta tahlilan (hehee), berjuta organisme yang kemudian menumbuhkan tanaman, dst. Bagi Allah itu bukan masalah. Itu adalah tugasNya karena Dialah Yang Maha menghidupkan dan mematikan. Dalam 'kamus' Allah tak ada kata nasalah. Masalah itu adalah ciptaan manusia saja yang memandang segala sesuatu dari sisi untung rugi keegoan dirinya saja.
Nah karena kita itu makluk yang selalu menghitung untung rugi, dan pengeluh maka kita beranggapan bahwa sesuatu yang merugikan itu adalah masalah, sedangkan yang menguntungkan sebagai hasil yang wajar dari usahanya. Ihhh egois banget! Hihiii.
Tapi sayangnya kita itu makhluk yang lemah.ketika masalah datang bertubi-tubi kita yang rapuh ini menjadi pusing strrss dan depresi. Kita menyalahkan kawannkita, lingkungan kita, dan diri kita sendiri. Saat hal itu terjadi kita yang dianugrahi akal, imaginasi, dan kemampuan yang sempurna pun jadi lumpuh tak berdaya. Akal pun tak berguna, semua yang ada disekitar kita kita anggap sebagai masalah. Ketika itu terjadi jangankan berpikir, bernapas aja sesak! Ancor e.
Nah Gus Tanto mengajak kita untuk mengembalikan masalah itu kepada Allah.Karena memang Dialah Yang menjadi sumber masalah, tapi bukan biang kerok lho. Tapi Allahlah yang memiliki skenario terhadap masalah yang dihadapi. Karena kita sudah tak mampu, ya udah kembalikan dulu kepada Allah...sampaikan kepadaNya bahwa amanat masalah milikNya tak mampu kita selesaikan. Lalu minta tolong supaya Allah aja yang menyelesaikan. Tekan enter kirimkan...jreng...nah selesai deh masalah. Sekarang agak legaan kan?
Bersambung...
Belajar dari Gus Tanto
Sabtu tanggal 11 kemarin asisolution, dibawah komando Aep, mengundang Gus Tanto. Gus Tanto adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki segudang profesi, yaa seorang kyai, guru spiritual, budayawan, dan penyantun ribuan anak yatim.
Gus Tanto menulis buku yang berjudul Dikejar Rezeki. Dalam buku itu Gus Tanto menyampaikan pengalamannya tentang keberhasilannya keluar dari lilitan utang yang besarnya fantastis, 58 Milyar! Dan setelah itu justru kemudian ia dikejar rezeki.
Jujur, saya belum mampu mendapatkan formulasi tentang bagaimana ia bisa terbebas dari lilitan utang serta bisa menjadi magnet sehingga ia dapat menjadi obyek yang dikejar-kejar oleh si rezeki itu. Syukurnya, sebagai pengelola Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamjn (PMM AY), lembaga yang menaungi asisolution, saya punya kesempatan besar untuk menggali lebih dalam inti dari gagasan Gus Tanto.
Inti Gagasan Gus Tanto
Jika mencermati buku, ceramah dan hasil diskusi tatap muka dengan Gus Tanto kita dapat menyimpulkan inti gagasannya sebagai berikut:
1. Rezeki itu adalah obyek gaib, ia berbeda dengan uang dan harta. Rezeki itu diberikan Allah kepada siapapun yang Allah kehendaki.jadi rezeki itu bukanlah hasil kerja manusia, tapi hasil pemberian Allah. Oleh karena itu suka-suka Allah mau kasih ke siapa, kita tak boleh protes. Namun demikian ikhtiar untuk menarik perhatian Sang Pemberi Rezeki haruslah dilakukan.
2. Ikhtiar yang dilakukan adalah dengan 'melobby' Sang pemberi Rezeki dengan cara yang telah diajarkan Rasulullah tanpa sedikitpun mengharap atau berharap kepada manusia. Full dan Total minta kepada Allah.
3. Agar lobby lancar, maka kita harus melakukan perbaikan diri dulu, meluruskan tauhid, melaksanakan kewajiban dalam rukun islam, membuang rasa sombong, meningkatkan ibadah-ibadah sunnah, berinfaq, serta berpasrah kepada Allah.
4. Pasrah dan menyadari bahwa semua yang terjadi apakah rezeki yang banyak atau aneka masalah yang kita hadapi itu berasal dari Allah sehingga hatus diterima dengan ikhlas secara total. Ikhlas dengan rezeki yang dititipkan ikhlas pula dengan ujian dan masalah yang diberikan Allah
Bersambung
Sabtu, 04 Oktober 2014
Imajinasi
Kecerdasan seseorang ditentukan oleh batas imajinasinya. Padahal imajinasi itu tak terbatas dan tak berbatas. Tanpa imajinasi tak tak berguna memori. Tanpa imajinasi tak ada prediksi. Tanpa imajinasi tak ada penciptaan dan inovasi. Tanpa imajinasi, peradaban manusia akan stagnan. Imajinasi jauh lebih penting dibandingkan ilmu pengetahuan.begitu kata einstein. Karena imajinasi lah yang menviptakan ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan yang berserakan menghasilkan imajinasi yang akan melahirkan pengetahuan baru.
Sejak manusia menemukan bahasa verbal, peradaban manusia mengalami dinamika yang dahsyat. Ketika imajinasi manusia dapat direpresentasikan lewat bunyi kata. Ada suara batin, ada sesuatu yang berkata-kata setiap panc:a indera berjumpa dengan obyek. Dan peradaban manusia bertambah dahsyat ketika manusia menemukan aksara. Karena suara batin itu dapat diabadikan lewat kata dan sekita suara batin yang bersifat privat seketika mampu memasuki ruang publik secara lebih massif. Lalu imajinasi manusia kemudia dikendalikan lewat produksi kata-kata. Ketika kata perang tercipta, maka secara otomatis duniapun tak pernah damai.karena perang menjadi sebuah imajinasi yang menuntun manusia untuk merealisasikannya. Semakin banyak cerita yang memuat kata perang, baik dalam tata kalimat maupun dalam bentuk audio visual, akan semakin banyak kenyataan tentang perang.
Entah apa yang kutulis saat ini...yang jelas aku sedang berimajinasi.
Kamis, 18 September 2014
Koalisi Orang Baik
Hadoh jatuhlah derajat istilah koalisi saat itu, hehee.
Paska mahasiswa, saya pulang ke kampung halaman, lalu terlibat eksperiment politik dengan para elit dalam pemilihan Gubernur Kalbar. Saat itu istilah koalisi akrab terdengar lagi. Kali ini istilah koalisi berada salam martabat sebenarnya. Karena saat itu pemilihan Gubernur dilakukan oleh DPRD, maka koalisi dilakukan antar fraksi. Lalu saya mengenal istilah koalisi parati islam, koalisi partai nasionalis, koalisi poros tengah, koalisi poros tikus, dsb.
Koalisi-koalisi itu adalah sebuah bentuk kerjasama dengan kepentingan politik praktis yang sangat pragmatis, yaitu hanya dalam rangka untuk menggolkan kandidat sebagai calon gubernur. Ketika sang calon terpilih, tak ada lagi istilah koalisi.
Oleh karena itu sebenarnya saya sangat benci dengan istilah koalisi. Walaupun demikian istilah koalisi tetap saya gunakan untuk membangun jaringan sosial.
Jaringanpun dapat terbangun dalam waktu cepat. Mulai dari jaringan seniman, budayawan, pedagang kaki lima, preman pasar, perguruan silat, organisasi mahasiswa, sampai organisasi sosial kemasyarakatan.
Nampaknya besar...namun ternyata dalam waktu singkat jaringan sebesar itu tak dapat bertahan lama dalam sebuah koridor gerakan bersama yang berkepanjangan. Mengapa? Ya karena persoalan koalisi itu. Ternyata koalisi itu punya tradisi menampikan asas niat baik, dan moralitas. Yang penting bisa saling mendukung masing-masing agenda, ya udah ayo sama-sama. Tak heran dalam perjalannya banyak kerjasama bubar karena perilaku person-person yang tak berniat baik dan tak bermoral baik. Artinya hanya gara-gara perilaku satu orang sebuah agenda baik bisa terkatung katung dalam sebuah meja diskusi tanpa aksi.
Pendek cerita saya mulai enggan membangun jaringan koalisi lagi. Males! Karena memang sedikit manfaatnya buat kemajuan amal baik.
Hampir 3 tahun diam membisu.sibuk bergulat dalam interaksi 4 komponen, mouse, keyboard, monitor dan internet. Namun kerinduan bersosialisasi muncul kembali. Harus ada yang diperbuat untuk sesama dan bersama-sama. Tapi apakah harus menggunakan istilah koalisi lagi? Ah benci kali aku dengan istilah itu.
Tapi tak ada istilah yang lebih akrab dari istilah itu pula...
Tak apalah...kali ini saya kasi ekstensi dibelakang kata koalisi itu dengan kata 'orang baik'. Sehingga istilahnya sekarang adalah koalisi orang baik.
Namun dimanakah orang baik itu berada? Bukankah sudah tak ada lagi orang baik disekitar saya? Tapi tak mungkin....
Sabtu, 06 September 2014
Marketing Amal Shaleh
Kamis, 31 Juli 2014
Bekasi food city
Bekasi food city adalah sebuah foodcourt berkonsep outdoor yang berada dalam komplek summarecon city bekasi. Foodcourt ini menyajikan 2 jenis makanan di tempat yang terpisah yaitu makanan luar negeri dan makan dalam negeri. Masing-masing tempat dilengkapi dengan panggung hiburan dengan lebar kira-kira 20 meter.
Bersama keluarga kami makan di blok makanan luar negeri. Di blok ini aneka makanan asli Indonesia disajikan lengkap dengan gerobak khasnya seperti yang sering kita temui di tepi-tepi jalan kaki lima. Yang menarik setiap gerobak penjual dilengkapi dengan mesin cashier yang canggih dengan sistem pembayaran menggunakan kartu magnetik. Sebelum makan kita harus mengisi kartu magnetik itu dengan sejumlah uang di cashier. Setelah terisi barulah kita bisa membeli aneka makanan di blok itu sebanyak uang yang kita isi. Para penjual tradisional itu akan meletakan karu kita diatas alat yang secara otomatis akan mengurangi saldo kita sesuai jumlah tagihan.
Canggih juga. Ternyata ada pengembang yang tak hanya peduli dengan pedagang tradisional tapi juga mau mentransformasikan teknologi informasi yang mutakhir pada mereka. Sumarecon, hebat!
Senin, 28 Juli 2014
Dahsyatnya Sistem Ekonomi Islam III
Tarif pajak dapat menjadi instrumen yang efektif pula untuk mengatur aktivitas ekonomi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja. Pajak tersebut dikenakan pada pendapatan masyarakat, penjualan, dan barang-barang yang diproduksi dan atau diperdagangkan masyarakat. Pembebanan pajak pada gaji masyarakat misalnya akan mengurangi hasrat masyarakat membeli barang, sehingga dapat mengurangi laju inflasi. Hasil pajak yang ditarik digunakan pemerintah untuk berbagai keperluan seperti meningkatkan pengeluaran pemerintah, menyelenggarakn program jaminan sosial, atau peningkatan kualitas pelayanan publik.
Demikian pula pajak yang dibebankan pada hasil produksi dan barang dagangan di masyarakat semuanya punya pengaruh yang besar terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, tingkat konsumsi dan tingkat pengangguran.
Negara-negara kapitalis liberal seperti amerika serikat mengendalikan polik dalam negerinya melalui dua instrument tersebut. Negara tak boleh ikut-ikutan bisnis seperti mendirikan bumn, atau melakukan aktivitas jual beli. Semua mekanisme diserahkan pada pasar. Sehingga jangan harap negara-negara itu melakukan operasi pasar menjual sembako dengan harga murah saat ada gejala inflasi. Jangan harap pula pemerintah mau membeli produk petani untuk mempertahankan harga jual yang layak saat petani mengalami surplus produksi. Semua diserahkan pada mekanisme pasar yang tunduk dengan hukum supply and demand.
Kelemahan ini dijawab secara dialektis oleh ekonom beraliran komunis. Para ekonom komunis beranggapan akan sangat berbahaya apabila negara hanya bisa mengendalikan ekonomi melalui suku bunga dan tarif pajak saja sementara masyarakat dibiarkan bebas bertransaksi sesuai dengan mekanisme pasar. Negara harus memiliki otoritas yang lebih besar dalam mengendalikan perekonomian masyarakat. Negara harus memiliki kekuatan penuh untuk mengintervensi aktivitas ekonomi masyarakat.termasuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan barang dan jasa.
Sementara masyarakat hanya boleh berekonomi secara terbatas.
Diatas kertas konsep itu bagus karena tak ada lagi pabrik yang memberlakukan buruh semau hati.buruh tidak lagi bekerja pada majikan akan tetapi bekerja untuk dirinya sendiri dan untuk negara. Namun kenyataan dilapangan berkata lain. Negara justru tak memiliki kemampuan yang baik dalam mengurus distribusi kebutuhan hidup bagi seluruh masyarakat.akhirnya hanya rakyat yang dekat dalam jangkauan pelayanan saja yang mampu disejahterakan. Sementara yang berada jauh dari pusat kekuasaan harus tetap hidup dalam jeratan kemiskinan
Bersambung...
Dahsyatnya Sistem Ekonomi Islam II
Tujuan utama menaikan sukubunga adalah untuk mendorong minat masyarakat menyimpan uangnya di bank. Makin tinggi suku bunga makin besar minat masyarakat menyimpan uang di bank. Tingkat konsumsi masyarakatpun turun, demikian pula uang yang beredar akan semakin berkurang. Harga barang dan jasa akhirnya turun. Terjadilah deflasi.
Tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada menurunya tingkat ivestasi masyarakat. Para pengusaha enggan berinvestasi atau mengembangkan usaha.harga barang yang turun memperburuk minat pengusaha untuk berbisnis. Tak ada pabrik baru, komoditas perdagangan tak menguntungkan untuk diperdagangkan akibatnya tenaga kerja tak terserap, pengangguran meningkat, kesejahteraan masyarakat menurun.
Mungkin muncul pertanyaan, apa kepentingan negara untuk menyerap pengangguran?
Pengangguran yang tinggi akan mengakibatkan distabilitas politik yang mengancam kesinambungan kekuasaan politik. Akan terjadi banyak persoalan ketika rakyat tak bekerja dan tak mampu memenuhi kebutuhanya. Kriminalitas, kerusuhan, protes hingga suburnya gerakan oposisi. Oleh karena itu tingkat pengangguran selalu menjadi issue sensitif bagi otoritas politik.
Lalu bagaimana upaya yang harus dilakukan agar tingkat suku bunga dalam posisi yang pas? Ada banyak cara selain dengan melakukan pengawasan terhadap gejala aksi ekonomi masyarakat, otoritas politik di negara-negara kapitalis juga menggunakan instrument lain yang cukup ampuh yaitu kebijakan tarif pajak. Bagaimana caranya?
Bersambung...
Dahsyatnya Sistem Ekonomi Islam I
Oleh: bungben. Pengurus Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin Pontianak.
Mukaddimah
Sewaktu masih kuliah di jogja tahun 90an saya mempelajari berbagai sistem ekonomi dunia.dari sistem kapitalisme liberal, sistem ekonomi sosialis, sistem ekonomi komunis dan terakhir sistem ekonomi kapitalis komunal.
Walaupun tidak tuntas mempelajari seluruh sistem ekonomi tersebut namun saya dapat menarik kesimpulah bahwa seluruh sistem ekonomi yang dirumuskan oleh para ideolognya itu memiliki tujuan yang sama yaitu tentang bagaimana cara negara meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produktivitas masyarakat. Tujuanya adalah terbukanya lapangan pekerjaan, terserapnya angkatan kerja dan terjadinya surplus terhadab barang dan jasa sehingga bisa di jual ke negara lain dimana hasil penjualan itu digunakan untuk membeli aneka kebutuhan barang dan jasa yang tak dapat diproduksi di dalam negeri.
Untuk mencapai tujuan tersebut para ekonom merumuskan cara agar negara dapat melakukan pengaturan.
Pada negara kapitalis liberal yang menyerahkan semua proses pemenuhah barang dan jasa oleh swasta dan mengharamkan campur tangan negara terhadap proses tersebut, negara menggunakan 2 instrument yang sangat efektif yaitu tingkat suku bunga dan tarif pajak. Dua instrument itulah yang digunakan untuk mengendalikan pengangguran dan inflasi. Inflasi adalah penyebab utama menurunnyat daya beli masyarakat yang oleh karenanya akan berpengaruh sistemik pada tingkat kesejahteran masyarakat, gairah investasi, dsb.
Secara sederhana penerapan 2 instrument tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Negara akan membuat tingkat suku bunga yang serendah rendahnya untuk memacu gairah masyarakat berinvestasi/ mengembangkan bisnis. Ketika investasi masyarakat meningkat maka akan terbukalah pabrik pabrik industri, aktivitas perdagangan dan jasa. Hal itu berarti akan terseraplah tenaga kerja. Rakyat bekerja dan dapat uang lalu uang itu mereka gunakan untuk membeli barang-barang yang mereka butuhkan. Terpenuhinya kebutuhan rakyat berarti tercapainya kesejahteraan mereka.
Namun, tingkat bunga yang rendah memunculkan banyak masalah. Maryarakat jadi enggan menabung di bank. Mereka lebih memilih untuk membeli aneka barang ketimbang menyimpan uang di bank.masyarakat menjadi sangat konsumtif. Akibatnya uang yang beredar di masyarakat semakin banyak, harga barang semakin naik dari waktu ke waktu, nilai uang semakin turun, daya beli masyarakat juga akan turun. Kondisi itu adalah pertanda terjadinya inflasi yang menjadi musuh negara. Inflasi mengakibatkan masyarakat tak mampu membeli aneka barang untuk memenuhi kebutuhan mereka.kesejahteraan masyarakatpun turun. Untuk memecahkan masalah tersebut solusinya adalah menaikan tingkat suku bunga.
Bersambung.....
Minggu, 27 Juli 2014
Keunggulan Sistem Pendidikan Pondok Modern Darussalam, Gontor
Kamis, 17 Juli 2014
Jujur
9 hari lamanya Ahmad, seorang santri yang dikenal cerdas dan kuat hafalan al quraanya tak pernah terlihat antri makan pagi, makan siang maupun makan malam. Padahal setiap usai jam makan ia selalu tampak bersama santri-santri lainya dlm menimba ilmu di pondok gontor. Pada hari ke 10 salah seorang ustadz melakukan penyelidikan.untuk mengetahui kemananakah gerangan si Ahmad berada. Sang ustadz penasaran mengapa ahmad selalu menghilang pada saat jam-jam makan. Pada saat jam makan siang tiba ustadz pun menguntit si Ahmad dari belakang. Si Ahmad tampak berjalan lemah menuju kamar mandi di samping masjid. Ahmad yg tampak kurus itu terlîhat menimba air di bak kamar mandi lalu meneguk airnya dengan lahap. Sang ustadz penasaran dg ulah aneh santri kesayanganya itu. Sang ustadz pun menghampinya lalu bertanya Wahai Ahmad, sapa sang ustadz. Ahmad terkejut dg suara yg sang ustadz yg datang tiba-tiba. Mengapa engkau meminum air kamar mandi itu? Bukankah engkau tau air itu tak layak untuk kau minum? Ahmad gugup mendapatkan pertanyaan dari ustadz yg sangat ia hormati. Ia diam seribu bahasa dan bingung harus menjawab apa. Sang ustadz menekan Ahmad dg suara yg lbh keras. Jawab pertanyaanku! kata sang ustadz setengah membentak. Ahmadpun menunduk lesu lalu menjawab pelan. Ustadz, kata ahmad pelan. Selama 10 hari ini aku tak mendapatkan kiriman dari ayahku untuk membayar uang makan di pondok. Aku tak mungkin memakan makanan di dapur pondok karena aku tak berhak memakanya. Jika aku memakanya bukankah itu sama saja dg memakan makanan hasil curian? Bukankah hal itu haram hukumnya? Oleh karena itu selama sepuluh hari ini aku meminum air kamar mandi untuk mengusir rasa laparku.aku sdh berjanji untuk tidak mengotori tubuhku dg makanan yg diharamkan oleh allah, jawab ahmad.
Sabtu, 28 Juni 2014
Latihan senyum
Dari Pay JS saya mendapatkan informasi bahwa jumlah peserta 50 orang dan sebagian peserta adalah anggota TNI AD yang akan ditugaskan di daerah perbatasan, sebagai penjaga perbatasan sekaligus penjaga perpustakaan.
Saya sering mengisi forum pelatihan, namun baru kali ini audiencenya sebagian besar adalah tentara. Padahal saya berencana membawakan materi tentang senyum sebagai salah satu faktor penting untuk memperbaiki pelayanan publik pada instansi pemerintahan. Sedangkan sepengetahuan saya, prajurit TNI justru terdidik sebagai individu yang keras dan tegas. Tentu meminta mereka untuk selalu tersenyum bukan perkara yang mudah...
Namun, saya sangat bersyukur bahwa ternyata para prajurit TNI yang masih muda belia itu mau mengikuti instruksi saya berikan seperti menjunjung dompet dan menggigit sumpit.
suasana pelatihan pelayanan prima di hotrel gajahmada, pontianak |
Selasa, 17 Juni 2014
Website baru swadesiprinting
Bisnis percetakan di pontianak sangak kompetitif. Dengan pasar yg kecil dan pemain yang banyak, bisnis percetakan dipontianak memerlukan inovasi pelayanan. Perlu perjuangan lebih besar juga karena kami telah meluncurkan layanan percetakan kilat di pontianak dan di kalbar, dimana produk percetakan seperti poster atau pamflet dapat dicetak dalam waktu sangt singkat.
Salah satu inovasi yang kami lakukan adalah dengan membuka pelayanan informasi dan pelayanan secara online. Kamipun membuat beberapa website sebagai sumber informasi 24 jam dan ruang pelayanan terbuka. Tak beberapa lama setelah website kami bangun, orderpun berdatangan. Tak hanya dari pontianak tapi juga dari beberapa kota besar di indonesia.
Namun sayangnya website kami yang beralamat di www.swadesiprinting.com hilang karena kelalaian saya memperpanjang jasa hosting. Saya memang harus bedrest selama satu bulan sehingga tak pernah membuka email. Cilakanya pemberitahuan expired disampaikan oleh vendor melalui email.
Tapi, yah dalam bisnis selalu ada masalah. Ada rasa kecewa.namun tak berkelanjutan. Hari itu juga saya membangun website baru dengan alamat baru di www.swadesiprinting.net. hampir 3 hari saya membangun website itu.membangun dari awal, karena ternyata saya tak membuat beckup data website lama.
Hari ini alhamdulillah website cru kami sudah menduniamaya.walaupun belum seoptimal website lama, namun website itu sudah mulai dikunjungi customer.
Senin, 16 Juni 2014
Hermawan Kertajaya Makin Religius,WOW!
Tak seperti 16 tahun yang lalu kali ini Hermawan Kertajaya tampak lebih religious, lebih wise.
Hermawan menjelaskan tentang era marketing 3.0. Dimana setiap perusahaan harus mampu menyuguhkan produk dan pelayanan yang terpercaya.
Ia memperkuat argumentasinya dengan ajaran Islam yang dianggapnya sangat matching dengan tantangan dunia saat ini. Sebuah perusahaan menurutnya harus memiliki sifat terpuji sebagaimana yang dimiliki Nabi Muhammad,yaitu shidiq, amamah, tabligh, fathanah. Seorang penganut katolik yang islami, WOW!
Hermawan Kertajaya, WOW!
Terakhir menyerap ilmu dari pak hermawan sekitar 16 tahun yang lalu. Saat sy masih kuliah dijogja. Ilmunya tentang brand, process and positioning masih melekat sampai sekarang.
Ilmu pak hermawan yang serap selama lebih kurang 3 jam di 16 tahun yang lalu itu juga yang menjadi modal saya untuk untuk menopang profesi saya sebagai pengajar ilmu marketing, konsultan komunikasi politik dan pariwisata, hingga menjadi seorang graphic desïgner.
Nah pagi tadi malam, sahabat saya, subhan noviar, yang berkarir di perusahaan distributor semen gresik memberi saya undangan untuk menghadiri ceramah pak hermawan dalam acara indonesia marketeers festival 2014, di hotel aston pontianak. Saya hanya bisa bilang WOW!
akhirnya saya bisa nyantrik lagi dengan hermawan kertajaya setelah 16 tahun...WOW
Minggu, 15 Juni 2014
MENERIMA CAHAYA CINTA
ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK
Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...
-
Saya mengenal Pak Asui saat mengalami sakit migrain yang parah sekitar 9 tahun yang lalu. Saat itu entah berapa belas kali saya ke dokter...
-
Saya mengenal Mirani Mauliza sebagai salah satu istri dari Kyai Adi Pratama alias Bang Een. Bang Een adalah salah satu Pimpinan dari...
-
10 wasiat Sultan Agung Sultan Agung adalah Raja Pulau Jawa terbesar setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit. Wialyah kekuasaannya meliputi...