Kamis, 17 Juli 2014

Jujur

9 hari lamanya Ahmad, seorang santri yang dikenal cerdas dan kuat hafalan al quraanya tak pernah terlihat antri makan pagi, makan siang maupun makan malam. Padahal setiap usai jam makan ia selalu tampak bersama santri-santri lainya dlm menimba ilmu di pondok gontor. Pada hari ke 10 salah seorang ustadz melakukan penyelidikan.untuk mengetahui kemananakah gerangan si Ahmad berada. Sang ustadz penasaran mengapa ahmad selalu menghilang pada saat jam-jam makan. Pada saat jam makan siang tiba ustadz pun menguntit si Ahmad dari belakang. Si Ahmad tampak berjalan lemah menuju kamar mandi di samping masjid. Ahmad yg tampak kurus itu terlîhat menimba air di bak kamar mandi lalu meneguk airnya dengan lahap. Sang ustadz penasaran dg ulah aneh santri kesayanganya itu. Sang ustadz pun menghampinya lalu bertanya Wahai Ahmad, sapa sang ustadz. Ahmad terkejut dg suara yg sang ustadz yg datang tiba-tiba. Mengapa engkau meminum air kamar mandi itu? Bukankah engkau tau air itu tak layak untuk kau minum? Ahmad gugup mendapatkan pertanyaan dari ustadz yg sangat ia hormati. Ia diam seribu bahasa dan bingung harus menjawab apa. Sang ustadz menekan Ahmad dg suara yg lbh keras. Jawab pertanyaanku! kata sang ustadz setengah membentak. Ahmadpun menunduk lesu lalu menjawab pelan. Ustadz, kata ahmad pelan. Selama 10 hari ini aku tak mendapatkan kiriman dari ayahku untuk membayar uang makan di pondok. Aku tak mungkin memakan makanan di dapur pondok karena aku tak berhak memakanya. Jika aku memakanya bukankah itu sama saja dg memakan makanan hasil curian? Bukankah hal itu haram hukumnya? Oleh karena itu selama sepuluh hari ini aku meminum air kamar mandi untuk mengusir rasa laparku.aku sdh berjanji untuk tidak mengotori tubuhku dg makanan yg diharamkan  oleh allah, jawab ahmad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar?

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...