Sabtu tanggal 11 kemarin asisolution, dibawah komando Aep, mengundang Gus Tanto. Gus Tanto adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki segudang profesi, yaa seorang kyai, guru spiritual, budayawan, dan penyantun ribuan anak yatim.
Gus Tanto menulis buku yang berjudul Dikejar Rezeki. Dalam buku itu Gus Tanto menyampaikan pengalamannya tentang keberhasilannya keluar dari lilitan utang yang besarnya fantastis, 58 Milyar! Dan setelah itu justru kemudian ia dikejar rezeki.
Jujur, saya belum mampu mendapatkan formulasi tentang bagaimana ia bisa terbebas dari lilitan utang serta bisa menjadi magnet sehingga ia dapat menjadi obyek yang dikejar-kejar oleh si rezeki itu. Syukurnya, sebagai pengelola Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamjn (PMM AY), lembaga yang menaungi asisolution, saya punya kesempatan besar untuk menggali lebih dalam inti dari gagasan Gus Tanto.
Inti Gagasan Gus Tanto
Jika mencermati buku, ceramah dan hasil diskusi tatap muka dengan Gus Tanto kita dapat menyimpulkan inti gagasannya sebagai berikut:
1. Rezeki itu adalah obyek gaib, ia berbeda dengan uang dan harta. Rezeki itu diberikan Allah kepada siapapun yang Allah kehendaki.jadi rezeki itu bukanlah hasil kerja manusia, tapi hasil pemberian Allah. Oleh karena itu suka-suka Allah mau kasih ke siapa, kita tak boleh protes. Namun demikian ikhtiar untuk menarik perhatian Sang Pemberi Rezeki haruslah dilakukan.
2. Ikhtiar yang dilakukan adalah dengan 'melobby' Sang pemberi Rezeki dengan cara yang telah diajarkan Rasulullah tanpa sedikitpun mengharap atau berharap kepada manusia. Full dan Total minta kepada Allah.
3. Agar lobby lancar, maka kita harus melakukan perbaikan diri dulu, meluruskan tauhid, melaksanakan kewajiban dalam rukun islam, membuang rasa sombong, meningkatkan ibadah-ibadah sunnah, berinfaq, serta berpasrah kepada Allah.
4. Pasrah dan menyadari bahwa semua yang terjadi apakah rezeki yang banyak atau aneka masalah yang kita hadapi itu berasal dari Allah sehingga hatus diterima dengan ikhlas secara total. Ikhlas dengan rezeki yang dititipkan ikhlas pula dengan ujian dan masalah yang diberikan Allah
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar?