Kadang kita merasa telah bekerja keras dan telah menyumbangkan segalanya untuk lingkungan kita. Kita merasa telah begitu lama berpikir dan bekerja. Bahkan telah merasa habis-habisan berjuang untuk kemajuan lingkungan.
Saat perasaan itu muncul, saatnya melakukan refleksi diri. Bertanyalah pada diri kita benarkah kita telah demikian banyak berjuang sehingga terasa tenaga dan fikiran kita telah habis terkuras? Atau karena kedangkalan pengetahuan kita saja sehingga merasa apa yang telah diberikan terkuras, padahal tak seberapa banyak pengetahuan yang telah kita berikan itu. Atau karena ketidaklancaran aliran rasa ikhlas saja sehingga energi dan semangat yang keluar, mengalir secara tidak lancar dan tersendat sehingga membuat kita merasa lebih cepat lelah?
Yang tahu jawabannya hanyalah kita sendiri. Namun, ada tips sederhana untuk mengukurnya. Lihatlah sejauh mana masalah yang terpecahkan di sekitar kita, lalu lihat apakah kita punya pengetahuan untuk memecahkan masalah tersebut. Jika pengetahuan yang kita miliki tidak relevan dengan masalah yang telah terpecahkan, maka itu berarti bukan kitalah yang merubah atau memperbaiki lingkungan itu. Namun, kita merasa pengetahuan kita telah memberi terlalu banyak untuk lingkungan kita karena pengetahuan yang sedikit itu telah terkuras. Kita merasa telah memberikan semua, kita merasa telah habis-habisan.
Tips lain untuk melakukan otokritik adalah memeriksa apakah selama ini kita mampu mengalirkan semangat secara konsisten kepada orang-orang yang bahkan kita tak berkepentingan secara material kepada mereka? Jika tidak, wajar jika kita merasa cepat lelah. Karena energi kita tidak mengalir secara apa adanya. Hal ini akan menyumbat saluran kebahagiaan kita. Padahal kebahagiaan adalah obat lelah paling mujarab di muka bumi.
Dan jika kita tak mau memperbaiki diri dengan cara menambah pengetahuan dan berupaya hidup lebih bersyukur dan lebih ikhlas, maka waspadalah karena hidup kita akan semakin rentan dengan ancaman frustasi bahkan depresi. Lalu kita akan mulai menyalahkan dan membenci lingkungan. lalu kitapun akan terasing dari lingkungan kita sendiri. Lalu, kitapun akan merasa asing dengan diri kita sendiri.
Nah, Lo!?
i think i always feel like this,..."Merasa habis" saya rasa tidak hanya dirasakan penulis, tapi dirasakan banyak orang, terlepas dari mau atau tidak mengakuinya. Rasa ini bisa berbahaya jika kita biarkan, menimbulkan rasa malas untuk melakukan apapun. Cara melawannya?, yuk baca QurĂ¡n, One Day One Juz....
BalasHapus