Rabu, 28 Desember 2016

CARI UANG ITU MUDAH



Saya melihat kita itu aneh yah. Terobsesi sekali dengan yang namanya uang. Sayangnya sebagian besar mengatakan mencari uang itu susah. Karena susah maka kita membuat aneka persyaratan yang bikin pusing kepala,. Harus ngerti akuntansi, harus ngerti hitung dagang, harus ngerti pembukuan, harus menguasai marketing, selling, dsb. Kita menuntut diri kita untuk belajar tinggi-tinggi dan bekerja keras siang dan malam. Kadang untuk berhenti sejenak menikmati secangkir kopi bersama rekan-rekanpun kita tak jenak.
Padahal nyari uang itu mudah. Pergi aja ke bank atau ke pegadaian, di sana kita pasti akan menjumpai benda yang bernama uang itu. Hahaa.
Atau kalau Anda adalah seorang PNS bergaji kecil dan sedang pusing cari uang, tarik saja kursi Anda lalu duduklah dekat-dekat dengan bendahara kantor Anda. Di situ Anda tak perlu mencari-cari lagi dimanakah uang berada. Karena barang yang bernama uang itu bisa Anda temukan dengan mudah dilaci sang bendahara. Berarti cari uang itu mudahkan? tinggal cari tahu dimana tempat penyimpanannya, datangi, ketemu deh...Hihiiii.
Jadi menurut saya masalah kita yang sebenar-benarnya itu bukanlah susah menemukan uang. Uang itu ternyata ada dimana-mana. Ia tampak nyata sehingga dapat dengan mudah mencari dan menemukannya.
Yang susah itu mencari rezeki. Karena rezeki itu kebanyakan tak tampak. Walapun ia bisa saja berwujud material.
Yang berwujud mudah ditemukan. Yang agak sulit adalah memilikinya. hihiii.
Sedangkan yang berwujud imaterial jauh lebih sulit ditemukan. Karena ia tak tampak. Kesehatan misalnya. Ia adalah rezeki tapi tak tampak. Karena tak tampak kita sulit menemukannya. Agar bisa menemukannya untuk kemudian mendapatkannya maka harus ada perjuangan disitu. Yaa harus makan dan minum teratur, menjaga kebersihan, menyehatkan pikiran dan kejiwaan, dsb.
Yang material ia bisa berwujud apa saja. Bisa berbentuk makanan, minuman, atau barang. Semuanya itu tak susah menemukannya karena tampak. Kalau tak percaya silahkan Anda ke pasar. Semua barang itu dapat dengan mudah Anda temukan. Hahaaa.
Nah, karena sudah ditemukan, masalahnya sekarang adalah bagaimana menjadikan barang-barang yang tampak itu agar menjadi hak milik kita. Dengan menjadikannya hak milik maka kita bisa menggunakannya untuk kepentingan kita. Baik untuk kjepentingani diri kita sendiri maupun untuk didistribusikan kepada orang lain.
Maka masalah kita sekarang bukanlah mencari untuk menemukan rezeki material. Tapi menjadikannya rezeki yang telah kita temukan tempat dan lokasinya dengan persis itu bisa menjadi milik kita. Atau minimal kalaupun itu bukan milik kita, kita memiliki hak untuk menikmatinya.
Proses yang bisa dilakukan agar sebuah barang dapat kita miliki atau dapat kita nikmati itu mudah. Tak harus punya uang. Bisa dengan meminta. Bisa dengan meminjam. Bisa pula dengan ikut mengelola sambil ikut menikmatinya. Jadi tak harus punya uang. Apalagi harus didahului dengan proses mencari keberadaan uang terlebih dahulu. Bisa tambah pusing kepala kita.
Misalnya gini lho, saat kita perlu rezeki berupa kendaraan roda dua untuk antar jemput anak, maka jawabannya tak mesti harus memiliki uang sebesar Rp 15 juta dulu agar kita bisa membeli motor bekas misalnya. Kalau uang Rp 15 juta kita jadikan sebuah keharusan terlebih dahulu, maka kita terjebak kepada masalah yaitu bagaimana cara mendapatkan uang 15 juta itu. Nah uang lagi!
Uang tak usah dicari, bikin pusing! kan kita sudah tahu tempat tinggal uang. Napain pusing-pusing mencarinya. Yang harus kita cari itu adalah rezeki.
Dalam ajaran Islam rezeki itu adalah milik Allah. Kita bisa mendapatkannya karena ALlah yang memberikannya kepada kita. Lalu bagaiaman caranya agar Allah memberikan rezeki Nya berupa kendaraan Roda 2 senilai 15 juta kepada kita tanpa harus memiliki uang sebesar Rp 15 juta terlebih dahulu?
Tehniknya macam-macam. Tapi strateginya hanya satu. Banyak-banyaklah berbuat baik.
Semudah itu?
Iya begitulah!
Beginil tipsnya. Tips pertama datangilah saudara kita yang punya kendaraan tak terpakai dengan baik-baik. Lalu dengan cara yang baik dan rayuan yang baik, pinjamlah kendaraannya yang tak dipakai untuk kebaikan anak anda yang juga saudaranya saudara Anda. Ketika ia percaya bahwa Anda orang baik, berniat baik dan ingin berbuat baik, maka insyaallah saudara Anda itu akan meminjamkan kendaraan yang tak ia pakai itu kepada Anda.
Nah, ketika kendaraannya ia pinjamkan kepada Anda, maka itu berarti Anda telah memperoleh rezeki dari Allah. Rezeki berupa kendaraaaan itu bukan langsung jatuh dari langit sana lho ya. Tapi melalui saudara Anda yang juga adalah mahlluk ciptaan Allah. Dalambentuk apa rezekinya? Ya itu dalam bentuk kendaran roda dua sinilai Rp 15 juta.
Oh kalau gitu caranya berarti motornya bukan milik kita.
Lha milik kita atau bukan kan tidak penting. Yang penting kan kita bisa melaksanakan tugas kita menjemput anak, tanpa harus memiliki uang Rp 15 juta terlebih dahulu?
Oke tips kedua. Datangi dengan baik tetangga Anda yang punya kendaraan dan punya anak disekolah yang sama dengan sekolahan anak kita. Lalu kita bilang sama tetangga kita dengan cara yang baik bahwa Anda akan membantu menjemput anaknya tanpa biaya. Cukup pinjamkan kendaraannya saja.
Maka, ketika tetangga kita sepakat, otomatis kita mendapatkan rezeki berupa kendaraan dengan nilai setara dengan Rp 15 juta.
Begitu tipsnya. Jadi tak perlu cari uang kan?
Makanya dalam Islam tak ada perintah untuk mencari uang. Perintah yang jelas dan tegas adalah mencari rezeki. Karena keduanya jelas berbeda. Kalau uang itu alat pertukaran, sedangkan rezeki itu dalam bahasa Arabnya berarti pemberian. Pemberian dari Allah lewat alam semesta dan makhluknya.
Oleh karena itu untuk mendapatkan pemberian berupa rezeki itu tidak susah. Cukup dengan berbuat baik saja. Dengan berbuat baik, InsyaAllah, Allah akan berikan rezeki kepada kita. Garansi dari Allah langsung lho itu.
lalu kayak apa berbuat baik itu?
Ya misalnya senang bersilaturahmi, suka memberi dan menolong tetangga, dsb. Kan tak mungkin tetangga kita akan minjamin motornya kalau kita adalah tetangga yang nyebelin, suka ribut, suka njelek-njelekin. Hihiii.
Berbuat baik juga bisa dengan suka berkumpul dengan orang pintar dan orang yang tak suka membuat masalah, lalu membangun tradisi senang belajar dan menuntut ilmu, rajin dan ikhlas dalam bekerja, serta banyak-banyak bersyukur.
Kalau sudah yakin berbuat baik, kita tak perlu pusing-pusing mencari rezeki. Karena rezeki yang berarti pemberian itu, akan datang sendiri jika kita memerlukannya. Allah dengan SistemNya yang Maha Rumitlah yang mendatangkannya untuk kita.
Jadi bro, cari uang itu mudah. Maka tak usah terlalu serius mikirin duit. Pikirin aja gimana kita tetap dapat terus berbuat baik. Hahaa, sotong!
_________
Bungben,SwadesiCoorp, 24112016

1 komentar:

  1. Bersama Kami situs sabung ayam Terpercaya Indonesia
    Taruhan S128 - SV388 - CFT2288 (KUNGFU)
    Yuk Gabung Bersama Kami Raih Kemenangan Anda Sekarang Juga 100% Tanpa Bot
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    Telegram : +62812-2222-995 / https://t.me/bolavita
    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus

Ada Komentar?

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...