Minggu, 26 Oktober 2014

PMMAY bagian 2

Berdirilah kemudian Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin yang lalu lebih populer di sebut PMM AY. Saya membuka sejarah baru dalam aktivitas kemasyarakatan sebagai 'orang Islam'. Iya, orang Islam karena selama ini agama saya memang Islam tetapi saya tak pernah merasa menjadi orang Islam. Bagaimana bisa menjadi orang islam, lha wong saya bergaul dengan orang-orang yang tak pernah memikirkan orang Islam.lha wong sebagian besar teman-teman saya tak pernah memikirkan kemashlahatan orang islam.lha wong bahkan saya dan temen-temen saya tak pernah memikirkan kualitas ke islamannya. Hidup saya selama ini split, terpisah. Beragama Islam tapi punya lingkungan yang tidak islami, kawan bisnis yang tak islami, temen diakusi yang juga tak islami. Wah kalau semua islami, berarti ekslusif? Yaa untuk urusan gagasan, semangat memang yang paling bener kudu ekslusif. Tapi kalau urusan interaksi harusnya inklusif.
Nah, ketika saya mewakafkan diri di Pondok, maka pekerjaan saya sekarang adalah saya harus memikirkan kemashlahatan orang-orang Islam, bersama orang-orang Islam sungguhan. Tak mungkin saya mampu membantu merumuskan program yang membumi tanpa menyelami dan memahami obyek dengan kesungguhan hati. Oleh karenanya,pekerjaan terberat pertama saya adalah mentransformasikan diri dari orang sekuler menjadi orang Islam.hihii...
Syukurnya spirit ke Islaman pernah saya dapatkan saat menjadi aktivis masjid di jogja tahun 95-an. Walaupun sulit tapi bukan persoalan besar bagi saya. Saya tak punya beban karena mengambil posisi sebagai pembantu yang bertugas merancang sesuatu yang telah disepakati oleh para sahabat yang bergabung di PMM AY. Lalu memastikan bahwa rancangan itu dapat diaplikasikan dan jika tidak harus diperbaiki agar dapat berjalan pada koridornya. Tugas kedua adalah memperbaiki organ-organ yang telah ada dari dimensi manajerial dan komunikasi. Tugas memperbaiki tak terlalu susah karena obyeknya tak terlaku banyak lagian tak ada pula yang mesti diperbaiki karena telah berjalan dengan sangat baik. 3 lembaga itu adalah Yayasan Ashabul Yamin Khatulistiwa, Lembaga Masjid Munzalan Ashabul Yamin dan Pusat Dakwah. Selain 3 lembaga itu ada satu majelis pengajian yang dilakukan setiap sabtu subuh dengan nama pengajian SMK, subuh menggapai keberkahan dengan jumlah peserta antara 50-70 orang.

Proyek pertama saya adalah membantu Ustaz Lukman mengumpulkan materi pengajian yang berserakan lalu mempackingnya untuk kegiatan pengajian, diskusi maupun pelatihan. Untuk tujuan itu berdirilah ASI-Solution. Proses diskusi yang cukup intensif dengan ustaz Luqman pada saat proses pendirian Asi Solution melahirkan beragam gagasan. Setiap gagasan yang bergulir saya usulkan untuk diorganik kan menjadi sebuah organisasi dengan misi yang spesifik.
Bersirinya AsiSolution diikuti dilanjutkan dengan berdirinya TK Auladul Yamin yang digagas oleh Ustaz Luqman dan para akhwat majelis pengajian berbarengan dengan proses pendirian Asisolution. TK ini kemudian bekerjaaama dengan Pesantren Anak Shaleh milik Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.
Tak lama setelah itu dibentuk Buletin Aflaha, Radio Munzalan, Munzalan Trading Center (MTC), ForumSMK dan Baitul Maal PMM AY.
Seluruh lembaga itu total berjumlah 10 lembaga. 3 telah ada sebelumnya sedangkan 7 lembaga didirikan dalam kurun waktu sekitar 3 bulan. Allahuakbar!
Saat tulisan ini dibuat, keseluruhan lembaga tersebut semuanya produktif namun belum sehat benar sehingga masih belum sanggup berjalan tegak, masih tertatih-tatih.
Tapi kami semua tak punya beban moral karena semua bergerak atas ijin Allah serta apa adanya. Bukan karena dipaksa, dirongrong, atau dibuat karena pesanan seseorang yang berkuasa.

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar?

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...