Minggu, 01 Januari 2017

Disorientasi Pendidikan kita

Tujuan pendidikan itu sebenarnya adalah agar seorang individu dapat memecahkan persoalannya sendiri dan lingkungannya sehingga bisa lebih baik. Sayangnya pendidikan formal yang dikelola oleh negara saat ini telah mengalami disorientasi.
Begitu banyak mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tapi untuk memikirkan bagaimana dapat uang untuk beli bensin saja tak mampu. Apalagi disuruh untuk memikirkan orang lain. Dan betapa banyak akademisi setingkat sarjana S2 bahkan S3 dalam bidang manajemen, namun memanajemen kampusnya saja tak mampu. Belum lagi apabila kita memperhatikan sarjana dari berbagai disiplin ilmu yang menjadi karyawan di lembaga pemerintahan. Jangankan disuruh mikir, kerja aja ogah-ogahan. Padahal di luar sana banyak orang yang tetap semangat melayani masyarakat walau tanpa gaji, tanpa tunjangan, tanpa fasilitas seperti yang didapatkan oleh pegawai tersebut.
Ada yang salah dengan sistem pendidikan kita. Sistem pendidikan kita telah menciptakan generasi-genarasi yang lemah: tidak mandiri, enggan belajar, tak mencintai ilmu dan tak peduli dengan lingkungan. Mereka sengaja dididik dengan orientasi agar dapat bekerja bukan agar dapat menjadi manusia yang terampil berpikir dan bertindak. Mereka dicetak agar semakin jauh dari persoalan lingkungannya dan semakin jauh dari potensi uniknya sebagai manusia.
Oleh karena itu orientasi pendidikan harus dirubah. Melalui pendidikan mestinya generasi kita semakin paham dengan dirinya, dengan linhkungannya. Melalui pendidikan mestinya generasi kita memiliki tradisi berpikir dan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dengan baik.
Yang harus kita lakukan saat ini adalah memikirkan sebuah sist pendidikan yang memungkinkan setiap peserta didik memiliki semangat untuk belajar dan terus belajar sepanjang hidupnya. Memiliki kemampuan untuk berpikir dan terus berpikir bagi masa depan dirinya dan lingkungannya. Caranya adalah dengan memompakan spirit baru dalam proses belajar mengajar. Spirit yang memungkinkan peserta didik bersemangat untuk belajar dan terua belajar. Spirit yang memungkinkan peserta didik memiliki kepedulian yang tinggi kepada lingkungan. Spirit yang memungkinkan peserta didik dapat terus berupaya menggali dan menemukan potensi uniknya sebagai manusia.

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...