Jumat, 28 Juli 2017

10 WASIAT SULTAN AGUNG KEPADA GENERASI PENERUS

raja mataram islam
10 wasiat Sultan Agung
Sultan Agung adalah Raja Pulau Jawa terbesar setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit. Wialyah kekuasaannya meliputi seluruh Jawa dan Madura, kecuali Banten. Ia dikenal sebagai seorang Raja yang cerdas, pembelajar, ahli strategi dan sangat perhatian dengan pengembangan kebudayaan.
Inilah 10 wasiat Sultan Agung yang ditujukan kepada generasi penerus. Pesan ini Ia sampaikan 400 tahun yang lalu lewat SASTRA GENDHING, salah satu karya tulisnya yang monumental.
1. Harus Bertekad kuat dalam belajar
2. Harus Pintar Mengkaji/ menganalisis
3. Harus Pintar Membaca
4. Harus Pintar Menulis
5. Harus Pintar Berkendara
6. Harus Pintar Olah Gerak
7. Harus Pintar Bermusik
8. Harus terampil Bekerja/ Serba bisa
9 Harus Pintar strategi
10. Harus berhati-hati, teliti dan tidak Ceroboh

****
Siapakah Sultan Agung?
1. Adalah Sultan ke-tiga Kesultanan Mataram yang memerintah pada tahun 1613-1645
2. Naik takhta dalam usia 20 tahun.
3. Memimpin negara selama 33 tahun.
4. Nama aslinya Raden Mas Jatmika alias Raden Mas Rangsang.
5. Gelarnya saat menjabat sebagai raja: Panembahan Hanyakrakusuma, Prabu Pandita Hanyakrakusuma, Susuhunan Agung Hanyakrakusuma, Sultan Agung Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman, Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram.
6. Ciri-ciri fisiknya: sedikit lebih hitam dari rata-rata orang Jawa, hidung kecil dan tidak pesek, mulut datar dan agak lebar, kasar dalam bahasa, lamban dalam berbicara, berwwajah tenang, dan tampak cerdas. Cara memandangnya seperti singa, cermat dan waspada.
7. Berwawasan luas, senang belajar, tegas dalam menegakkan hukum,
8. Raja yang memiliki wilayah kekuasaannya di Pulau Jawa menyamai kekuasaan Majapahit. Wilayah luar Jawa yang berhasil ditundukkan adalah Palembang di Sumatra tahun 1636 dan Sukadana di Kalimantan tahun 1622.
9. Raja dengan dewan penasehatnya memerintah dengan keras, sebagaimana sebuah negara besar. (berdasarkan kesaksian saudagar Balthasarvan Eyndhoven ketika datang ke Mataram pada tahun 1614)
10. Rutin pergi ke masjid yang diikuti oleh para pembesar kerajaan. Ketika hari Jum’at, Sultan mewajibkan seluruh rakyatnya yang laki-laki untuk berduyun-duyun pergi ke masjid. Sejak pukul 9 pagi, Sultan sudah berangkat dan selalu menanyakan siapa saja yang tidak hadir beserta alasan ketidakhadirannya.
11. Merayakan hari-hari besar Islam, Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, yang kemudian memunculkan budaya gerebeg dan sekaten.
12. Satu-satunya Raja di Nusantara yang mampu membuat penanggalan yang khas yang disebut Kalender Jawa Islam.
13. Visi kepempinannya membangun negara agraris
14. Satu-satunya kepala negara yang dua kali menyerang pusat kekuasaan orang asing di Batavia.
15. Sangat perhatian dengan literasi dan memiliki kemampuan dalam menulis. Karya tulisnya yang terkenal Serat sastra Gendhing berisi tetang budi pekerti luhur dan keselarasan lahir batin dan Serat Nitipraja berisi tata aturan moral, agar tatanan masyarakat dan negara dapat menjadi harmonis.
16. Inisiator pembangunan komplek pemakaman Imogiri di Yogyakarta.
---***---
Pontianak, 28 Juli 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar?

ORANG JAWA LEBIH JAGO BERPOLITIK

Iseng-iseng otak-atik angka durasi umur negeri-negeri di Pulau Jawa. Kesimpulannya orang Jawa itu lebih jago berpolitik daripada orang ...