Sayangnya tempat yang strategis selalu berbanding lurus dengan harganya juga. Makin strategis makin mahal. Situasinya makin rumit jika si pemilik tempat strategis itu meminta bayaran dimuka. Modal kita pun mati di muka. Remuk dah. Lebih remuk lagi jika bisnis kita masih bersifat eksperimentasi, belum punya brand atau kalaupum sudah punya brandnya belum kuat, belum dikenal atau produk yang dijual masih memerlukan masih asing dalam benak masyarakat.
Trus bagaimana cara mendapatkan lokasi yang strategis tapi bisa gratis?
Tips marketingcorner ini saya buat untuk menjawab pertanyaan bang Iwan yang mengaku beberapa kali tutup usahanya. Berikut tipsnya.
1. Pastikan produk kita dibutuhkan dan diinginkan masyarakat luas. Jika produk kita banyak pesaingnya, pastikan ada yang unik dalam pruduk utama, aksesoris, packaging atau layanan.
2. Buatlah brandname dan rancang brandmark. Cari nama yang bisa merepresentasikan konsep produk kita setelah itu rancang brand dan taglinenye. Ingat investasi terbesar kita bukanlah uang tapi brand!
3. Promosikan, kenalkan dulu produk kita secara online supaya tak banyak keluar dana. Lakukan layan antar dari rumah Anda. Maksimalkan promosi ini sambil mendengarkan respon dsri pelanggan. Jangan berpikiran harus untung besar dulu. Nutup uang keringat aja sudah lumayan.
4. Perbaiki produk kita atas dasar saran dari customer.
5. Cetaklah brosur atau flyer lalu sebarkan di pinggir-pinggir jalan strategis. Besarkan brand kita. Kalau ada untung alokasikan dulu untuk promosi. Kalau bisa lobby media massa untuk meliput bisnis kita.
5. Cari target lokasi. Utamakan dari jejaring terdekat kita. Bisa saudara, temen, saudaranya temen, atau temennya saudara. Kalau sudah dapat, perbanyaklah penyebaran promosi ke sasaran. Kalau bisa pastikan sasaran mencoba produk Anda. Kalau bisa kasih gratis ajalah. Itung-itung infaq.
6. Setelah itu datangi owner lokasi. Jangan bilang mau pinjam tempat atau mau sewa atau menumpang. Ingat kalau mau jadi pebisnis pantang meminta. Minta tempat, minta fasilitas, apalagi minta bantuan modal. Mereka yang paham bisnis pasti akan menolaknya. Karena mereka pasti enggan berhubungan dengan orang lemah. Trus gimana? Ajak mereka joint bisnis. Jangan takut untuk memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik tempat. Bahkan kalaupun harus bagi rata, terima aja. Ga apa-apa, yang penting lokasinya keren. Tapi ingat, saat bikin perjanjian atau komitment usahakan hanya mengatur bagi hasil dilokasi itu saja. Bukan bagi hasil dari seluruh bisnis kita.
Proporsi bagi hasilnnya? Banyak tekhnik negosiasi yang bisa dilakukan. Misal 30:70, 30 untuk pemilik lokasi, 70 buat kita. Atau 50:50 dengan syarat modal rehab dan pengadaan peralatan dari pemilik lokasi. Dsb.
7. Pastikan usaha di lokasi yang baru ini benar-benar prima. Ga untung ga apa-apa yang penting bisa berjalan dengan baik dan bisa menutupi fix cost. Lah kalau ga untung dari mana duitnya? Lho lupa yah? Kan kita masih melayani penjualan online. Kalau omzet di lokasi melesat, biasanya akan diikuti dengan melesatnya penjualan online dari rumah kita. Trus yang kedua untung kita adalah promosi gratis di tempat yang strategis. Bayangin berapa yang harus kita keluarkan kalau membuat billboard di pinggir jalan besar, hihii. Kurang lagi untungnya? Oke ketika brand kita sudah kuat, tawarkan kepada pemilik lokasi lain untuk joint dengan kita. Konsepnya sama, tak perlu sewa. Bagi hasil saja sesuai syariah. Saat brand kita sudah terkenal dan kuat, posisi tawar kita akan semakin kuat pula. Brand yang kuat akan memudahkan kita mencari mitra bisnis. Jaggan heran situasinya justru nanti kebalik. Pemilik lokasilah yang justru mencari kita. Kalau situasi ini terjasi haturkan Allahuakbar sekeras-kerasnya. Allahuakbar! Yess!
Nah kalau dapat mitra untik lokasi yang kedua gimana? Oke, mintalah bagi hasil yang lebih baik daripada lokasi yang lama.
Dalam kegiatan forum jumat di Masjid Kapal Ampera minggu yang lalu saya mengatakan syarat sukses bisnis itu ada tiga, yaitu tempat, tempat dan tempat. Terlebih bagi temen-temen yang terjun di bisnis kuliner.
Nah kini Anda sudah punya 3 outlet, satu dirumah, dan dua dilokasi yang strategis dengan sistem bagi hasil (syirkah).
Oya ada untung lainnya yang tak ternilai. Kita akan terhindar dari tekanan membayar uang sewa tahunan. Masalah tekanan ini sering dihadapi oleh pengusaha pemula. Bisnis lagi mukai naik ehh sewa habis, lalu pontang panting cari pinjaman kesanakemari. Pusing dah.
Oya ada untung lainnya yang tak ternilai. Kita akan terhindar dari tekanan membayar uang sewa tahunan. Masalah tekanan ini sering dihadapi oleh pengusaha pemula. Bisnis lagi mukai naik ehh sewa habis, lalu pontang panting cari pinjaman kesanakemari. Pusing dah.
Oke gitu dulu tipsnya. Silahkan dicoba. Dan semoga berhasil. Saya sih sudah,hihii.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar?