Pak Abu, owner RM.ABU |
Bagi yang tinggal di daerah Jalan Sungai Raya Dalam II, mungkin tak asing dengan RM.ABU yang terletak bersebelahan dengan Apotik Kimia Farma. Rumah makan itu hanya menyediakan satu menu saja, yaitu NASI GORENG. Rasanya maknyus! Gurih, wangi dan mampu membuat syaraf-syaraf lidah berjingkrak bahagia.
Nasi goreng itu milik Pak Bunayar. Ia biasa dipanggil dengan nama Pak Abu. Masih muda, baru berumur 35 tahun. Tapi di usia yang sangat belia ini Pak Abu punya kehebatan yang luar biasa.
Lewat usaha nasi gorengnya yang rasanya maknyus itu, lelaki yang sangat rendah hati ini mampu mempekerjakan 40 orang PNS.
"Alhamdulillah lewat usaha kecil-kecilan ini saya bisa merekrut 40 orang PNS", ujar Pak Abu sambil tertawa.
Ternyata ia mengistilahkan karyawannya dengan istilah PNS, alias penjual nasi. Hahaa, luar biasa!
Pak Abu bercerita bahwa pada awalnya ia membuat usaha nasi goreng ini di Jalan Imam Bonjol, tak jauh dari Gg. Busri, sekitar 4 tahun yang lalu. Kini ia telah memiliki 5 cabang. Tiap cabang memperkerjakan 8 orang karyawan. Jadi totalnya berjumlah 40 orang.
Karyawan itu ia rekrut dari desa-desa terpencil dengan tingkat perekonomian yang sangat sulit.
"Kasihan mereka kalau bertahan di kampung. Harga karet anjlok. Noreh seharian paling bisa menghasilkan Rp 15.000. Uang segitu buat makan sehari saja tak cukup. Kalau di sini mereka mendapatkan gaji yang layak. Mereka juga bebas makan. Sekenyang-kenyangnya. Mau berapa kali saja saya ijinkan. Tak masalah", ujar Pak Abu. Luar biasa!
Sebenarnya saya sudah lama mengenal Pak Abu. Beliau adalah salah satu jama'ah Masjid Kapal Serdam Munzalan. Beliau juga selalu aktif mengikuti kegiatan di Pondok kami, Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin (PMMAY) asuhan Ustadz Luqmanulhakim. Namun baru beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan untuk ngobrol dengan beliau.
Sahabat saya ini adalah SAHABAT HEBAT! Ia tetap tak lepas menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim walaupun harus mengurus 5 cabang dan 40 orang karyawan.
Ia tetap shalat 5 waktu di Masjid. Tetap rajin bersedekah dan tetap tak pernah absen mengikuti kajian ilmu dan aneka kegiatan sosial keagamaan.
Luar biasa bukan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar?