Iseng-iseng saya melakukan analisis dinamika sosial-politik masyarakat Nusantara. Supaya tidak rancu, kita akan meng-capture Nusantara di pusat peradabannya, yaitu di Pulau Jawa. Kita meng-capture Pulau Jawa, karena hingga detik ini Pusat pemerintahan masih berada di sekitaran Pulau Jawa. Belum beralih kemana-mana.
Melalui kronologis ini kita akan mengetahui berapa lama pengaruh sebuah komunitas sosial dalam menentukan identitas politik.
Berikut paparan yang bisa saya simpulkan
1. Terdapat 3 komunitas agama yang membangun identitas politik dalam bentuk kerajaan dalam sejarah peradaban di Pulau Jawa, yaitu Hindu, Budha dan Islam.
2. Komunitas Hindu dan Budha ini membangun identitas politiknya dengan mendirikan aneka kerajaan yang tumbuh dan runtuh. Identitas politik pertama dimulai melalui proklamasi Kerajaan Salakanegara di Jawa Barat (150 Masehi), Tarumanegara di Jawa Barat (400 Masehi), Kerajaan Kalingga (648 M), lalu dilanjutkan oleh berdirinya Kerajaan Mataram Kuno yang dirintis oleh Wangsa Sailendra (775 M) yang memuncullkan aneka kerajaan Medang, Kahuripan, Jenggala, Kediri, Singasari, hingga Majapahit (runtuh tahun 1519 M). Rentang waktu pengaruh komunitas Hindu-Budha mulai dari Kerajaan Salakanegara hingga Runtuhnya Kerajaan Majapahit adalah 1369 tahun.
3. Sedangkan komunitas Islam mulai membangun identitas politik sejak berdirinya kerajaan Demak di Pulau Jawa pada tahun 1478 hingga runtuhnya Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1677. Rentang waktunya adalah 199 tahun.
4. Setelah runtuhnya Mataram Islam di Pulau Jawa tak ada kekuatan politik yang dominan. Namun kerajaan-kerajaan kecil bercorak Islam masih ada dan masih mempengaruhi identitas politik masyarakatnya dalam skala kecil. Masa ini terjadi lebih kurang 268 tahun. Dimulai dari runtuhnya Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1677 hingga diproklamirkannya Republik Indonesia pada tahun 1945.
5. Oleh karena itu kita masih berkesimpulan komunitas masyarakat Islam lah yang mendominasi pembentukan identitas politik dalam skala kecil di Pulau Jawa selama 268 tahun.
6. Sejak tahun 1945 era kerajaan berbentuk monarki berganti dengan era Republik. Wilayah kekuasaannya jauh lebih luas dibandingkan dengan negeri-negeri yang pernah ada di Pulau JAwa. Namun, Kerajaan-kerajaan kecil bercorak Islam masih tetap eksis di Pulau Jawa. Komunitas masyarakat Islam inipun menjadi masyarakat yang mendominasi jumlah penduduk di Pulau Jawa. Oleh karena itu bisa dikatakan pembangunan identitas politik di era Republik masih didominasi oleh komunitas masyarakat Islam. Walaupun demikian negeri yang baru diproklamirkan itu tidak menjadikan Islam sebagai corak politik formalnya, sebagaimana negeri-negeri Islam yang pernah ada sebelumnya.. Umur negeri terakhir ini, jika dihitung hingga tahun 2017 adalah 72 tahun.
7. Jadi jika dihitung rentang waktu dominasi komunitas muslim dalam konteks politik dan kebudayaan di Pulau Jawa, lamanya adalah 539 tahun. Terhitung sejak runtuhnya Kerajaan majapahit dan berdirinya Kerajaan Demak (1478) hingga berdirinya Republik Indonesia yang telah berumur 72 tahun ini.
Kesimpulannya:
Komunitas Hindu-Budha memiliki rentang waktu yang jauh lebih lama dalam mempengaruhi identitas politik dan budaya di Pulau Jawa dibandingkan komunitas muslim, yaitu 1369 tahun (Hindu-Budha) berbanding 539 tahun (Islam). Atau dapat dikatakan pengaruh komunitas Hindu-Budha lebih lama 830 tahun dibandingkan dengan pengaruh komunitas muslim.
Komunitas Hindu-Budha memiliki rentang waktu yang jauh lebih lama dalam mempengaruhi identitas politik dan budaya di Pulau Jawa dibandingkan komunitas muslim, yaitu 1369 tahun (Hindu-Budha) berbanding 539 tahun (Islam). Atau dapat dikatakan pengaruh komunitas Hindu-Budha lebih lama 830 tahun dibandingkan dengan pengaruh komunitas muslim.
Demikian, semoga bermanfaat, buat menambah wawasan.
Pontianak, 27 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar?